admin
Category: Sharing Knowledge
3 November 2022
Penulis : Raymond Simanjorang, PT. Hexamitra Daya Prima
Untuk sistem monitoring, pada umumnya tiap inverter sudah dilengkapi dengan internal monitoring terintegrasi dan dapat diakses melaui aplikasi yang disediakan manufaktur atau melalui browser, baik secara lokal (menggunakan kabel, wifi atau bluetooth) maupun melalui internet (dengan catatan tersedia koneksi internet yang terhubung dengan inverter).
Dalam keadaan dimana jumlah inverter lebih dari satu, maka sistem monitoring terintegrasi tetap dapat digunakan untuk memonitor masing-masing inverter secara terpisah. Masing-masing inverter dimonitor sebagai sistem berbeda yang bekerja secara paralel. Monitoring untuk lebih dari satu inverter dapat dilakukan secara terpusat. Untuk itu akan dibutuhkan sistem monitoring eksternal yang memudahkan dalam memonitor seluruh inverter yang terpasang dan beroperasi sebagai satu kesatuan sistem.
Selain memonitoring inverter, sistem monitoring dapat juga ditambahkan dengan energy meter untuk memonitor beban serta sensor-sensor pengukuran, seperti sensor iradiasi (pyranometer), sensor angin (anemometer), sensor suhu (thermometer) dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
Umumnya sensor-sensor hanya dibutuhkan pada PLTS dengan kapasitas besar. Oleh karenanya hanya sedikit inverter yang menyediakan port input untuk sensor-sensor tersebut. Umumnya sensor dihubungkan ke perangkat khusus (I/O card) yang kemudian dihubungkan dengan inverter atau sistem monitoring inverter.
Instalasi umum PLTS tidak terlalu membutuhkan sensor tersebut karena harga sensor yang mahal. Namun sensor dapat dipasang untuk kepentingan lain yang membutuhkan pengukuran fluktuasi suhu, iradiasi dan kecepatan angin yang memang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut.
25 January 2025 | Category: SMA Inverter & Accesories
24 January 2025 | Category: SMA Inverter & Accesories
23 January 2025 | Category: Sharing Knowledge
Di Mana Tempat Terbaik untuk Menempatkan Inverter di Pembangkit Listrik Tenaga Surya?