Pada sistem AC Coupling, output solar inverter terkoneksi dengan jaringan utama listrik yang dihasilkan genset dan secara simultan melayani beban. Penambahan baterai dimaksudkan untuk makin mengurangi ketergantungan pada listrik yang dihasilkan genset.
Seluruh produksi energi yang dihasilkan PLTS akan melayani beban dan genset beroperasi 20%-30% dari kapasitas terpasang.
Seluruh produksi energi PLTS akan melayani beban dan kekurangan energi beban dilayani oleh genset.
Sebagian produksi energi PLTS akan melayani beban dan genset beroperasi 20%-30% dari kapasitas terpasang.
Baik karena malam hari maupun kondisi cuaca sangat buruk, maka seluruh beban akan dilayani oleh genset.
Pada siang hari, pasokan daya dari sistem PLTS akan mengurangi beban kerja genset sehingga mengurangi konsumsi BBM (solar) dan berdampak pada penghematan. Genset tetap menyala minimum 20%-30% dari kapasitas total terpasang dan pasokan daya dari sistem PLTS akan secara otomatis melakukan penyesuaian atas minimum kapasitas genset.
Grafis berikut menggambarkan skenario operasi solusi PLTS Hybrid PV-Genset dengan penetrasi maksimum PLTS 70% dari kapasitas terpasang genset pada beban 100%, 75% dan 50% dalam kondisi cuaca cerah, cuaca kurang cerah dan malam hari. Penghematan dengan skenario ini dapat mencapai 60%.
Skenario beban 100% dari kapasitas genset sangat jarang terjadi. Namun demikian, dengan asumsi ini operasional genset mengikuti pasokan daya dari PLTS. Genset bekerja minimum 20%-30% dari kapasitas.
Ketika pasokan daya PLTS lebih besar dari 70% kapasitas genset, maka PLTS akan secara otomatis mengurangi pasokan daya agar genset bekerja minimum 20%-30% dari kapasitas.
Ketika pasokan daya PLTS lebih besar dari beban, maka PLTS akan secara otomatis mengurangi pasokan daya agar genset bekerja minimum 20%-30% dari kapasitas.